Gak tahu judulnya Brayy

Dari keturunan Putra Beriman terlahir menjadi Putra Raflesia, sekarang diperantauan sembilan tahun lebih menjadi Putra ASRI. Pernah menjadi Putra Istimewa dua tahun, dan menjelajah sebagai Putra Mustika.

Dulu sempat berkeinginan menjadi Putra Bersenyum sebelum menjadi Putra Gilar-gilar. Itu hanya sebuah keinginan saja. Sekarang aku telah menjadi Putra Apa Saja dan Siapa Saja semenjak penjelajahanku di Pulau Jawa ini.


Wanita yang cantik yang tersenyum di alun-alun tadi itu adalah wanita cantik yang pertama kali memberi senyum terindah di hari ini. Anggun langkahnya dan binar matanya adalah gambaran sejatinya. Uluran tangannya yang memberi selembar kertas pada peminta yang memutari alun-alun itu gambaran hatinya. Aku tersepona.


Saat dia memandangku sambil melambaikan tangan dan tersenyum. Aku tergetar hatinya. Getaran hatiku menjulur sampai kakiku.

Kita itu seperti jalan kereta, selalu berdampingan. Tapi ga saling menyatu. Nanana 


Wahai rasa yang menyesakkan dada. Hatiku sudah penuh akan rasa cinta yang begitu lapang adanya. Jangan kau penuhi dada ini dengan rasa sesak yang disampaikan surat tak bertuan. Sampaikan saja kecemburuanku pada gemericik air mancur di seberang kamar atau dedaun yang basah sehabis hujan.


Bisik jangkrik yang mengalun bersama nyanyian kodok cukup menemaniku. aku menanti permadani malam dibentang dengan pernik gemintang yang kemilau berkedip. Lalu membiarkan kabut tipis menyelimuti rembulan tanpa air.



_Aku hanya ingin menyampaikan kecemburuanku.



5#

"Cantik itu Palsu 

Kecantikkan itu Kepalsuan
Tampan itu Dusta
Ketampanan itu Kedustaan"



_sedang memahami perkataan Filosof

0 komentar:

Posting Komentar